30 Mei 2011
Kali ini aku terpaksa nulis note karena ingin membayar hutang pada seorang teman. Awalnya sih cuma candaan, tapi karena aku merasa ditantang, jadi deh aku menulis note ini.
Kali ini aku terpaksa nulis note karena ingin membayar hutang pada seorang teman. Awalnya sih cuma candaan, tapi karena aku merasa ditantang, jadi deh aku menulis note ini.
Jadi awal ceritanya adalah waktu
itu tepatnya tanggal 6 Mei 2011 (melihat waktu fb) teman aku menulis status
begini:
“mimpi
aneh..Bentar2 mimpi buruk. Bentar2 mimpi enak, bentar2 mimpi kagak enak. Ah, cm
mimpi..”
Ada beberapa
orang yang komen, termasuk aku. Berikut ini sepenggal komen-komenan kami..
Dia bls:
emangnya normal nggak nya manusia, di liat dari mimpi? Ah, ada2 aja..
Aku: Eh, nggak
percaya ni anak, Menurut ahli psikolog Endah, katanya gitu..ini ada catatannya
*tunjukin catatan*
Dia: mana
liat..ntar tunjukin ke saya saat pertemuan minggu depan ya..Awas kalau nggak
ada.
Aku: Ouke saya
terima tantangannya. Lalalalala ..:p
Dia: Good girl
:p
Hm, tapi karena teman aku tuh
rada-rada pikun jadi dia lupa sama tantangannya sendiri, ckckck. Tapi karena
aku sudah janji, jadi akan tetap aku buat. Tapi maaf ya kalau ntar jawabannya
kurang memuaskan, soalnya aku juga nggak ngerti-ngerti benget, hehehe *jadi
ngapain nantangin*. Tapi aku akan mencoba menjawab dengan opiniku dan beberapa
pendapat dari para ahli yang aku copas dari google. So cekidot yahh…
Setiap manusia (kecuali yang
mengalami gangguan psikologis yang ekstrim) mengalami mimpi. Jadi anda yang
mengalami mimpi itu tandanya normal. Nah, gimana kalau mimpi kita sering
berubah-ubah, apa hubungannya dengan psikologi? Lah jangan tanya sama saya
dong, tanya saja pada rumput yang bergoyang (loh!)
Oke, jadi begini, kita manusia
menjalani hidup yang berbeda setiap harinya. Walaupun kita sering bilang, kok
hariku begini begini saja dari kemarin. Eit..kamu salah, sebenarnya hidup yang
kamu jalani berbeda setiap harinya hanya saja kamu tidak menyadarinya. Misalnya
begini, hari ini kita pipis pada jam satu siang (jangan ada yang protes kenapa
contohnya itu), nah besoknya pasti tidak mungkin sama, mungkin saja kita pipis
jam satu siang lewat satu detik atau dua jam setelahnya. Jadi begitulah yang
saya maksud dengan kehidupan yang berubah-ubah. Apakah kamu paham? Sama…saya
juga nggak..hihihii
Well, kalau ada yang belum paham
dengan contoh kecil, saya akan coba jelaskan dengan contoh yang lebih besar.
Misalnya hari ini kamu kena marah dosen karena tidak mengerjakan tugas,
besoknya kamu mengalami kejadian yang berbeda, mislanya kamu yang memarahi
dosen karena nilai kamu jelek. Jadi, kasus kita berbeda setiap harinya. Dan hal
itu akan terbawa-bawa ke dalam mimpi. Dan apabila kejadian yang kamu alami itu
terbawa ke dalam mimpi, artinya ada masalah yang belum selesai atau masih mengganjal. Nah, pada saat kamu tidur,
otak akan bekerja dan merefreshnya, dan membuang bayangan-bayangan dalam
pikiran kamu ke dalam bentuk mimpi. Gunanya adalah membantu kamu untuk
mengurangi gejala stress dan regenerasi selanjutnya.
Definisi mimpi menurut Sigmund
Freud (Ahli Psikologi) adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur.
Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari
keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar
dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan
tindakan psikis yang salah, selip bicara, maupun lelucon.
Dikatakan oleh Freud (dalam
Calvin S. Hal & Gardner Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang
secara tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan
menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit
bagi kita untuk mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam dan yang
sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka munculah
dalam keinginan itu dalam bentuk mimpi. Para ilmuwan lain juga berpendapat
mimpi memainkan peran dalam meningkatkan memori, membantu memperkuat proses
hubungan antar daerah di otak dan membantu melepaskan hormon tertentu di otak untuk
menghilangkan stres dan mencapai relaksasi.
Nah, jadi begitulah hubungan
antara psikologi dan mimpi. Masih banyak lagi penjelasan yang membahas tentang
hubungan psikologi dan mimpi yang tidak mampu saya jabarkan disini. Cukup
sekian :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar