Minggu, 20 Mei 2012

Cerpen 3: Kopi Untuk Ayah


            Derrrtt….I’ll spread my wings and I learn how to play..ddeerrtt…derrtrr… Alarm hp-ku berdering, pukul 04.00 pagi. Uuhh..aku masih mengantuk. Kubiarkan saja Kelly Clarkson bercicit-cuit dan aku kembali melanjutkan tidur. Derrtt..out of the darkness and into the sun..derrt..deerrtt.. Haahh..lama-lama terusik juga. Kuputuskan untuk bangun dan mematikan alarm. Jam 3 dini hari, aku baru bisa tidur. Alhasil, kepalaku sedikit pusing karena tidur yang tak nyenyak. Ditambah lagi perasaan yang masih cemas karena teringat wajah pucat ayah yang tak biasa tadi malam.

Minggu, 06 Mei 2012

Cerpen 2: Pohon Impian


Dia fokus menatap kertas putih kosong dihadapannya. Tangan kiri memegang pensil yang ujungnya tak begitu runcing. Tidak seperti kebanyakan orang, gadis kecil itu mengandalkan tangan kirinya untuk menulis. Bukan…bukan karena dia tidak mampu menulis dengan tangan kanan, hanya saja tangan kanannya tidak ada. Tuhan hanya menciptakan satu tangan untuknya.
                Nama gadis kecil itu Syila, usianya baru 6 tahun. Syila sangat suka menggambar. Menggambar apa saja yang menjadi sumber inspirasinya. Sudah banyak yang ia gambar ; mama, papa, matahari, burung, hujan, semut, dan yang lainnya. Tidak perduli gambar itu bagus atau jelek. Yang penting Syila bisa menatapnya di dinding kamar, saat dia hendak tidur atau sebelum berangkat sekolah.

Sabtu, 05 Mei 2012

Cerpen 1 : Gadis Itu Kimya

“Apa yang sedang kamu lakukan ?“ tanyaku.
 “Aku sedang menulis ?” jawab Rena.
“Menulis tentang apa ?” aku penasaran.
 “Menulis tentangmu.” Kata Rena sambil tetap melanjutkan tulisannya.
 “Tentang aku ?” sontak aku kaget.
“iya, tentang kau.” Rena meyakinkanku.
“Kenapa?” tanyaku semakin penasaran.